Wasiat 4 Khalifah Khulafaur Rasyidin


Keempat khalifah Islam yang terkenal itu telah meninggalkan wasiat yang sangat berharga untuk kita semua. Marilah sama-sama kita manfaatkan wasiat yang amat berharga itu dan seterusnya jadikanlah ia sebagai amalan harian kita.

Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. Berkata :
Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan, yaitu:
Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh ahli warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya.
Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang dzalim.
Hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula.
Adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna.

Umar Bin Khattab r.a. Berkata :

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya.
Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.

Utsman Bin Affan r.a. Berkata :
Diantara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah:
Hatinya selalu berniat suci.
Lidahnya selalu basah dengan Dzikrullah.
Kedua matanya menangis karena penyesalan (terhadap dosa).
Segala perkara dihadapainya dengan sabar dan tabah.
Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia.

Ali bin Abi Thalib r.a. Berkata :
Tiada sholat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.
Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.
Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat waro' (memelihara diri dan hati- hati dari perbuatan dosa).
Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.
Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki.
Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.
Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak waro' sedangkan orang yang tidak waro' itu berarti hatinya telah mati.

0 komentar :

Posting Komentar